Metode pengalaman berbahasa merupakan metode membaca yang lebih menekankan pada pengintegrasian pengembangan ketrampilan membaca dengan ketrampilan berbahasa yang lain yaitu mendengarkan, berbicara, dan menulis. Pengajaran membaca dengan metode ini tidak terpusat pada materi bacaan, tetapi pada pengalaman, kemampuan bahasa lisan, dan bahas tulis anak. Anak mendiktekan pada guru, kemudian guru menuliskannya dan cerita inilah yang kemudian menjadi materi bacaan. Cerita anak dapat berasal dari kejadian yang dialami, seperti : laporan pengamatan suatu kejadian, atau kisah fiktif. Jadi anak belajar membaca pikirannya sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode pengalaman berbahasa cukup efektif untuk mengajar membaca pada kelas-kelas menengah dengan murid yang sudah lebih besar, dan sangat efektif pula untuk menangani anak yang kesulitan membaca. Anak-anak menunjukan kemajuan dalam kemampuan mengekspresikan diri, baik lisan maupun tertulis, juga dalam memahami tulisan orang lain. Kemajuan juga terlihat pada penguasaan teknik mengarang, ejaan, kosakata, struktur dan kedalaman isi karangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar